06 Februari 2011

Massa HMI Gelar Konvoi

BANDA ACEH - Puluhan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Sabtu (5/2) sore, menggelar orasi dan konvoi dari Jalan T Daud Beureueh ke Jalan T Nyak Arief, Banda Aceh. Kegiatan itu merupakan refleksi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-64 HMI. Dalam aksi itu, mereka mengusung isu penguatan demokrasi dan syariat Islam.

Sebelum berkonvoi, massa yang didominasi kaum pria itu menggelar orasi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, sekira pukul 16.00 WIB. Sejumlah anggota HMI yang berorasi menyinggung tentang demokrasi dan pergeseran nilai-nilai sosial dan keagamaan.

“Demokrasi hanya mimpi belaka bagi rakyat dan negara ini. Karena demokrasi cuma sebagai alat untuk mencapai kekuasan yang monarki bagi pejabat serta elit politik,” kata koordinator lapangan (Korlap), Aiyub Bustamam.

Ia mengatakan, begitu ironis melihat kondisi bangsa saat ini. Sebab, rakyat hanya dijadikan penonton yang menyaksikan pejabat dan elite politik bersenang-senang dengan ketidakadilan yang dilahirkan. “Aceh yang dikenal kental dengan nuansa keagamaan, tapi cita-cita dan harapan negeri bersyariat ini terkesan tinggal kenangan,” ujarnya.

Menurutnya, semua putra-putri bangsa Indonesia, terutama yang ada di Aceh harus belajar jujur dengan situasi krisis berbagai nilai sosial, agama dan spritual seperti yang dirasakan saat ini.(mir)

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/news/view/48831/massa-hmi-gelar-konvoi

HMI Langsa Bagikan Brosur Imbauan

LANGSA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa membagi-bagikan brosur imbauan pelaksanaan syariat Islam bagi warga daerah setempat. Pembagian brosur ini dalam rangka peringatan Milad HMI ke-64. Acara tersebut dipusatkan di persimpangan lampu merah simpang Kantor Pos Langsa, Sabtu (5/1).

Ketua HMI Cabang Langsa, Syamsuddin, didampingi ketua panitia, Basyarudin, kepada Serambi, mengatakan pembaginan brosur tentang pelaksanaan syariat Islam ini merupakan serangkaian acara yang diselenggarakan HMI Cabang Langsa untuk memeriahkan Milad HMI ke-64 pada Sabtu (5/2).

“Kita harap masyarakat Aceh terus mendukung pelaksanaan syariat Islam di bumi Serambi Mekkah ini,” katanya. Basyarudin, menambahkan, selain acara tersebut pada malam harinya panitia akan melaksanakan kegiatan santunan anak yatim, temu ramah antar alumni dan anggota HMI, wirid Yasin, serta doa bersama. “Acara tersebut akan kita pusatkan di Kantor Skretariat HMI Cabang Langsa,” tutupnya.(c42)
 
Sumber ; http://aceh.tribunnews.com/news/view/48804/hmi-langsa-bagikan-brosur-imbauan 

64 Tahun, HMI Mau Kemana...??


Yus Efendi, SP*

Hari ini, bertepatan dengan tanggal 5 Februari 2011, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merayakan Milad atau hari jadinya yang ke 64 tahun. HMI adalah organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yang didirikan Prof. Lafran Pane dkk pada tanggal 05 Februari 1947 di Yogyakarta. Sejarah lahirnya HMI adalah sejarah pergumulan umat dan bangsa di bumi nusantara. Tepatnya, sejarah pergumulan kaum intelegensia muda Islam-Indonesia dalam interaksinya dengan umat dan bangsa di bumi nusantara. Makna kelahiran dan keberadaan HMI merupakan bagian integral dari semangat Islam masuk ke bumi nusantara dan semangat perjuangan kaum intelegensia muslim sebagai ‘blok historis’ yang menginisiasi kelahiran Negara Republik Indonesia pada awal abad ke-20.

Dalam lembaran sejarah lahirnya HMI di Indonesia, ada empat permasalahan bangsa yang membuat gelisah Lafran Pane dkk, sehingga kemudian menelurkan HMI sebagai alternatif gerakan perjuangan mahasiswa dalam perjuangan politiknya. Pertama, situasi dunia internasional yang tengah mengalami kemunduran pemikiran pembaharuan keislaman, sehingga dibutuhkan sebuah gerakan reformasi untuk mengembalikan pemikiran islam yang berpedoman pada Al-qur’an dan Hadist. Kedua, Situasi NKRI yang labil akibat agresi Belanda dan dibutuhkan sebuah gerakan untuk membungkam rezim kolonial yang mengancam keutuhan NKRI saat itu. Ketiga,kondisi umat islam yang masih terbelah dalam beberapa golongan dan mereka berusaha supaya agama Islam itu benar-benar dapat dipraktekkan dalam masyarakat Indonesia.. Keempat, kondisi perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan kala itu masih menganut paham sekuler yang berkiblat ke dunia barat dan seolah menenggelamkan paham islam yang menjadi anutan sebagian besar rakyat Indonesia, paham sekuler ini kemudian menimbulkan ketidakseimbangan mahasiswa dalam  tidak adanya keselarasan antara akal dan kalbu, jasmani dan rohani, serta pemenuhan antara kebutuhan dunia dan akhirat.

Merebut Hati Umat (Refleksi Milad HMI Ke 64)

 
Opini - ORGANISASI tua sekelas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mampu bertahan dan eksis dalam perjalanan waktu adalah keberkahan selain kemampuan adaptif yang diperankan secara apik dan menarik, biarpun kadang bernilai miring bagi sebagian pihak. Itulah realita perjalanan organisasi mahasiswa terbesar yang pernah ada di Republik ini.

HMI dalam perjalanan sejarahnya sudah beberapa kali mengalami masa-masa penuh ujian dan sulit tetapi kemampuan kadernya melihat perkembangan zaman menjadikan HMI mampu bertahan sampai hari ini. Pertanyaannya sudahkah eksistensi itu bermanfaat untuk ummat atau kita telah gagal merebut hati umat?