YAKIN USAHA SAMPAI
Blog Komunitas HMI Aceh. Memuat preview kegiatan HMI Aceh
25 Juni 2011
28 Mei 2011
Pembukaan Musda X Badko HMI Aceh Berakhir Ricuh
Memilukan sekaligus memalukan, ini terceminan pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) X Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Aceh berakhir ricuh. Acara seremonial yang seharusnya mengagendakan pembukaan Musda X Badko HMI Aceh di Anjong Mon Mata Banda Aceh akhirnya dihentikan Panitia Musda akibat suasana tak terkendali saat acara baru saja dimulai. Menurut sumber-sumber dari peserta Musda, kericuhan ini diakibatkan oleh ketidakpuasan salah satu cabang akibat pelaksanaan Musda berlangsung di Banda Aceh.
Belum didapat informasi menyuruh dari Carateker Badko HMI Aceh, Ikhsan mengenai keberlanjutan Musda Badko HMI Aceh. Keributan pada pembukaan ini telah ditangani oleh Panpel Musda untuk menghindari bentrokan fisik. Keprihatinan akibat kisruh Musda juga disampaikan Mantan Ketua Umum Badko HMI Aceh, kanda M. Saleh. Menurut M. Saleh, “Pelaksanaan pembukaan seharusnya tidak digagalkan, namun kalo ada adik-adik yang tidak puas dapat menyampaikannya di forum Musda”. Kisruh ini sangat merugikan HMI Aceh karena menurut beberapa sumber akibat insiden tersebut sempat melukai Kanda Hasbi Abdullah, Alumni HMI yang juga Ketua DPR Aceh yang sedianya membuka Musda tersebut.
Kita berharap, semoga pihak-pihak yang bertikai dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik dan dengan kepala dingin agar masalah ini dapat terselesaikan dan Musda dapat berlangsung sampai selesai. Seperti dikutip dari Panpel Musda, kegiatan Musda ke X Badko HMI Aceh akan berlangsung dari tanggal 27-29 Mei 2011 yang diikuti oleh 9 HMI Cabang penuh dan 2 HMI Cabang Persiapan di Aceh, selain Musda juga akan diadakan Musyawarah Kohati (Muskot). (Admin)
19 Mei 2011
Kegiatan HMI Cabang Se-Aceh dalam Gambar
1. HMI Cabang Banda Aceh
2. HMI Cabang Kota Jantho
3. HMI Cabang Sigli
4. HMI Cabang Takengon
5. HMI Cabang Bireuen
6. HMI Cabang Lhokseumawe
7. HMI Cabang Langsa
8. HMI Cabang Tapaktuan
06 Februari 2011
Massa HMI Gelar Konvoi
BANDA ACEH - Puluhan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Sabtu (5/2) sore, menggelar orasi dan konvoi dari Jalan T Daud Beureueh ke Jalan T Nyak Arief, Banda Aceh. Kegiatan itu merupakan refleksi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-64 HMI. Dalam aksi itu, mereka mengusung isu penguatan demokrasi dan syariat Islam.
Sebelum berkonvoi, massa yang didominasi kaum pria itu menggelar orasi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, sekira pukul 16.00 WIB. Sejumlah anggota HMI yang berorasi menyinggung tentang demokrasi dan pergeseran nilai-nilai sosial dan keagamaan.
“Demokrasi hanya mimpi belaka bagi rakyat dan negara ini. Karena demokrasi cuma sebagai alat untuk mencapai kekuasan yang monarki bagi pejabat serta elit politik,” kata koordinator lapangan (Korlap), Aiyub Bustamam.
Ia mengatakan, begitu ironis melihat kondisi bangsa saat ini. Sebab, rakyat hanya dijadikan penonton yang menyaksikan pejabat dan elite politik bersenang-senang dengan ketidakadilan yang dilahirkan. “Aceh yang dikenal kental dengan nuansa keagamaan, tapi cita-cita dan harapan negeri bersyariat ini terkesan tinggal kenangan,” ujarnya.
Menurutnya, semua putra-putri bangsa Indonesia, terutama yang ada di Aceh harus belajar jujur dengan situasi krisis berbagai nilai sosial, agama dan spritual seperti yang dirasakan saat ini.(mir)
Sebelum berkonvoi, massa yang didominasi kaum pria itu menggelar orasi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, sekira pukul 16.00 WIB. Sejumlah anggota HMI yang berorasi menyinggung tentang demokrasi dan pergeseran nilai-nilai sosial dan keagamaan.
“Demokrasi hanya mimpi belaka bagi rakyat dan negara ini. Karena demokrasi cuma sebagai alat untuk mencapai kekuasan yang monarki bagi pejabat serta elit politik,” kata koordinator lapangan (Korlap), Aiyub Bustamam.
Ia mengatakan, begitu ironis melihat kondisi bangsa saat ini. Sebab, rakyat hanya dijadikan penonton yang menyaksikan pejabat dan elite politik bersenang-senang dengan ketidakadilan yang dilahirkan. “Aceh yang dikenal kental dengan nuansa keagamaan, tapi cita-cita dan harapan negeri bersyariat ini terkesan tinggal kenangan,” ujarnya.
Menurutnya, semua putra-putri bangsa Indonesia, terutama yang ada di Aceh harus belajar jujur dengan situasi krisis berbagai nilai sosial, agama dan spritual seperti yang dirasakan saat ini.(mir)
Sumber : http://aceh.tribunnews.com/news/view/48831/massa-hmi-gelar-konvoi
HMI Langsa Bagikan Brosur Imbauan
LANGSA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa membagi-bagikan brosur imbauan pelaksanaan syariat Islam bagi warga daerah setempat. Pembagian brosur ini dalam rangka peringatan Milad HMI ke-64. Acara tersebut dipusatkan di persimpangan lampu merah simpang Kantor Pos Langsa, Sabtu (5/1).
Ketua HMI Cabang Langsa, Syamsuddin, didampingi ketua panitia, Basyarudin, kepada Serambi, mengatakan pembaginan brosur tentang pelaksanaan syariat Islam ini merupakan serangkaian acara yang diselenggarakan HMI Cabang Langsa untuk memeriahkan Milad HMI ke-64 pada Sabtu (5/2).
“Kita harap masyarakat Aceh terus mendukung pelaksanaan syariat Islam di bumi Serambi Mekkah ini,” katanya. Basyarudin, menambahkan, selain acara tersebut pada malam harinya panitia akan melaksanakan kegiatan santunan anak yatim, temu ramah antar alumni dan anggota HMI, wirid Yasin, serta doa bersama. “Acara tersebut akan kita pusatkan di Kantor Skretariat HMI Cabang Langsa,” tutupnya.(c42)
Ketua HMI Cabang Langsa, Syamsuddin, didampingi ketua panitia, Basyarudin, kepada Serambi, mengatakan pembaginan brosur tentang pelaksanaan syariat Islam ini merupakan serangkaian acara yang diselenggarakan HMI Cabang Langsa untuk memeriahkan Milad HMI ke-64 pada Sabtu (5/2).
“Kita harap masyarakat Aceh terus mendukung pelaksanaan syariat Islam di bumi Serambi Mekkah ini,” katanya. Basyarudin, menambahkan, selain acara tersebut pada malam harinya panitia akan melaksanakan kegiatan santunan anak yatim, temu ramah antar alumni dan anggota HMI, wirid Yasin, serta doa bersama. “Acara tersebut akan kita pusatkan di Kantor Skretariat HMI Cabang Langsa,” tutupnya.(c42)
Sumber ; http://aceh.tribunnews.com/news/view/48804/hmi-langsa-bagikan-brosur-imbauan
64 Tahun, HMI Mau Kemana...??
Yus Efendi, SP*
Hari ini, bertepatan dengan tanggal 5 Februari 2011, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merayakan Milad atau hari jadinya yang ke 64 tahun. HMI adalah organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yang didirikan Prof. Lafran Pane dkk pada tanggal 05 Februari 1947 di Yogyakarta. Sejarah lahirnya HMI adalah sejarah pergumulan umat dan bangsa di bumi nusantara. Tepatnya, sejarah pergumulan kaum intelegensia muda Islam-Indonesia dalam interaksinya dengan umat dan bangsa di bumi nusantara. Makna kelahiran dan keberadaan HMI merupakan bagian integral dari semangat Islam masuk ke bumi nusantara dan semangat perjuangan kaum intelegensia muslim sebagai ‘blok historis’ yang menginisiasi kelahiran Negara Republik Indonesia pada awal abad ke-20.
Dalam lembaran sejarah lahirnya HMI di Indonesia, ada empat permasalahan bangsa yang membuat gelisah Lafran Pane dkk, sehingga kemudian menelurkan HMI sebagai alternatif gerakan perjuangan mahasiswa dalam perjuangan politiknya. Pertama, situasi dunia internasional yang tengah mengalami kemunduran pemikiran pembaharuan keislaman, sehingga dibutuhkan sebuah gerakan reformasi untuk mengembalikan pemikiran islam yang berpedoman pada Al-qur’an dan Hadist. Kedua, Situasi NKRI yang labil akibat agresi Belanda dan dibutuhkan sebuah gerakan untuk membungkam rezim kolonial yang mengancam keutuhan NKRI saat itu. Ketiga,kondisi umat islam yang masih terbelah dalam beberapa golongan dan mereka berusaha supaya agama Islam itu benar-benar dapat dipraktekkan dalam masyarakat Indonesia.. Keempat, kondisi perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan kala itu masih menganut paham sekuler yang berkiblat ke dunia barat dan seolah menenggelamkan paham islam yang menjadi anutan sebagian besar rakyat Indonesia, paham sekuler ini kemudian menimbulkan ketidakseimbangan mahasiswa dalam tidak adanya keselarasan antara akal dan kalbu, jasmani dan rohani, serta pemenuhan antara kebutuhan dunia dan akhirat.
Merebut Hati Umat (Refleksi Milad HMI Ke 64)
Opini - ORGANISASI tua sekelas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mampu bertahan dan eksis dalam perjalanan waktu adalah keberkahan selain kemampuan adaptif yang diperankan secara apik dan menarik, biarpun kadang bernilai miring bagi sebagian pihak. Itulah realita perjalanan organisasi mahasiswa terbesar yang pernah ada di Republik ini.
HMI dalam perjalanan sejarahnya sudah beberapa kali mengalami masa-masa penuh ujian dan sulit tetapi kemampuan kadernya melihat perkembangan zaman menjadikan HMI mampu bertahan sampai hari ini. Pertanyaannya sudahkah eksistensi itu bermanfaat untuk ummat atau kita telah gagal merebut hati umat?
HMI dalam perjalanan sejarahnya sudah beberapa kali mengalami masa-masa penuh ujian dan sulit tetapi kemampuan kadernya melihat perkembangan zaman menjadikan HMI mampu bertahan sampai hari ini. Pertanyaannya sudahkah eksistensi itu bermanfaat untuk ummat atau kita telah gagal merebut hati umat?
12 Desember 2010
Pasrah
SEANDAINYA Musa as hidup kembali, lalu dihadirkan di tengah-tengah untuk diajukan satu pertanyaan, “Wahai Nabi Allah Musa, agama apa yang engkau anut?” Kira-kira apa jawaban Musa? Akankah ia menjawab agama Yahudi seperti klaimnya orang-orang Yahudi? Tidak, karena kata “Yahudi” atau “Judaisme” sendiri diambil dari nama Yehuda, anak Nabi Ya’qub, cicit Musa yang lahir sekitar 500 tahun setelah Musa meninggal.
Musa tidak pernah mendengar kata “Yahudi” ketika ia hidup, pun tidak pernah tersebut dalam Taurat maupun Talmud. Jika demikian, apa agama Nabi Musa as? Jawaban yang akan dia berikan adalah, “agama saya adalah agama berserah diri, pasrah, tunduk dan patuh secara tulus dan ikhlas kepada Tuhan yang satu”. Satu kata untuk jawaban indah dan panjang ini, dalam bahasa arab, disebut “Islam”.
Musa tidak pernah mendengar kata “Yahudi” ketika ia hidup, pun tidak pernah tersebut dalam Taurat maupun Talmud. Jika demikian, apa agama Nabi Musa as? Jawaban yang akan dia berikan adalah, “agama saya adalah agama berserah diri, pasrah, tunduk dan patuh secara tulus dan ikhlas kepada Tuhan yang satu”. Satu kata untuk jawaban indah dan panjang ini, dalam bahasa arab, disebut “Islam”.
Pemerintahan “Tuha Nanggroe”
ACEH mulai berani mengembangkan konsep pemerintahannya sendiri yang unik. Hal ini terlihat dari Rancangan Qanun (Raqan) Wali Nanggroe yang sudah disepakati dalam Rapat Paripurna V Masa Persidangan III menjadi Raqan usul inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) (Serambi Indonesia, 4/12/2010). Raqan Wali Nanggroe yang dirumuskan DPRA periode ini dalam banyak hal memiliki perbedaan-perbedaan mendasar dari Raqan Wali Nanggroe yang disusun DPRA periode sebelumnya (2004-2009). Terutama pada aspek wilayah (wewenang), cara pemilihan dan pengukuhan, dan masa jabatan. Dengan Raqan Wali Naggroe saat ini, semangat “self-government” Aceh mulai berusaha mengambil ruang dalam tata kelembagaan pemerintahan, setelah sekian lama hanya bertahan pada isu pembagian wewenang antara Pemerintah Aceh dan Pemerintah Indonesia. Tampaknya Raqan Wali Nanggroe kini merupakan deklarasi politik lebih lantang terkait eksistensi “pemerintahan sendiri” Aceh yang seharusnya nyata dan berbeda.
14 November 2010
Noer Fajriansyah Terpilih Sebagai Ketua Umum PB HMI 2010-2012
DEPOK : Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ke-27 di Depok, Jawa Barat yang digelar sejak Sabtu (6/11) memilih Noer Fajriansyah, sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI periode 2010-2012.
Fajri merupakan Wakil Sekjen PB HMI 2008-2010 yang kuliah S.2 di Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2009, S.3 di Fakultas Sospol Universitas Indonesia sampai sekarang.
"Setelah terjadi tarik menarik yang cukup alot, Noer Fajriansyah terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI yang baru, mengantongi 252 suara," terang Rozy Fahmi Wakil Divisi Acara Non Persidangan Kongres HMI Ke-27, kepada Media Indonesia, di Jakarta, Minggu (14/11).
Noer Fajriansyah yang akrab dipanggil Fajri, bersaing ketat dengan Ahmad Nasir Siregar yang hanya berhasil meraup 119 suara. Kedua kandidat tersebut lolos putaran kedua, setelah deadlock berjam-jam.
"Putaran pertama diikuti oleh 12 kandidat. Dimulai sejak pukul 23.00 WIB Sabtu (13/11) dan baru selesai pada pukul 04.00. Setelah ditunda berjam-jam, putaran kedua yang hanya diikuti oleh dua kandidat yaitu Fajri dan Nasir, berakhir pada pukul 13.30," tuturnya.
Berdasarkan nomor urut pada putaran pertama, ke-12 kandidat Ketua Umum PB HMI 2010-1012 adalah M Syahril Wasahua (Cabang Ambon), Andi Sukmono Kumba (Makassar), Ari Juniarman (Jambi), Jubir Darsun (Makassar), Suardi Heri (Makassar), Bambang M Fajar (PB HMI), Zaenal A Latar (Bogor). Lalu, Noer Fajriansyah (Jakarta Timur), M Rifai (Jayapura), Ahmad Nasir Siregar (Bulaksumur Sleman), Rahmat Rifki (Cilegon), dan Aulia Kosasih (Depok).
Fajri merupakan Wakil Sekjen PB HMI 2008-2010 yang kuliah S.2 di Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2009, S.3 di Fakultas Sospol Universitas Indonesia sampai sekarang.
"Setelah terjadi tarik menarik yang cukup alot, Noer Fajriansyah terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI yang baru, mengantongi 252 suara," terang Rozy Fahmi Wakil Divisi Acara Non Persidangan Kongres HMI Ke-27, kepada Media Indonesia, di Jakarta, Minggu (14/11).
Noer Fajriansyah yang akrab dipanggil Fajri, bersaing ketat dengan Ahmad Nasir Siregar yang hanya berhasil meraup 119 suara. Kedua kandidat tersebut lolos putaran kedua, setelah deadlock berjam-jam.
"Putaran pertama diikuti oleh 12 kandidat. Dimulai sejak pukul 23.00 WIB Sabtu (13/11) dan baru selesai pada pukul 04.00. Setelah ditunda berjam-jam, putaran kedua yang hanya diikuti oleh dua kandidat yaitu Fajri dan Nasir, berakhir pada pukul 13.30," tuturnya.
Berdasarkan nomor urut pada putaran pertama, ke-12 kandidat Ketua Umum PB HMI 2010-1012 adalah M Syahril Wasahua (Cabang Ambon), Andi Sukmono Kumba (Makassar), Ari Juniarman (Jambi), Jubir Darsun (Makassar), Suardi Heri (Makassar), Bambang M Fajar (PB HMI), Zaenal A Latar (Bogor). Lalu, Noer Fajriansyah (Jakarta Timur), M Rifai (Jayapura), Ahmad Nasir Siregar (Bulaksumur Sleman), Rahmat Rifki (Cilegon), dan Aulia Kosasih (Depok).
Langganan:
Postingan (Atom)