BANDA ACEH - Sendy Majafara terpilih sebagai Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Aceh dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-IX Badko HMI Aceh di Aula PSBB MAN Model Banda Aceh, Selasa (24/3) malam. Ratusan kader dari sembilan cabang HMI kabupaten/kota di Aceh ikut meramaikan Musda yang dibuka Minggu (22/3), di Asrama Haji, Banda Aceh.
Pemilihan berlangsung alot dan tegang karena ketatnya persaingan antara tiga calon yakni Sendy Majafara, Firmasnyah, dan Devi Satria. Bahkan, sidang terpaksa diskor beberapa kali karena suara-suara dari berbagai cabang belum mengerucut. Lobi-lobi yang dibangun oleh tim sukses masing-masing kandidat membuat jadwal pemilihan mundur hingga larut malam.
Sebelum pemilihan berlangsung, para kandidat ditanyakan kembali kesiapannya untuk maju, dites kemampuan membaca Alquran dan diperiksa kembali persyaratan pencalonan. Namun, saat ditanyakan kesiapan untuk maju, hanya Devi yang memilih mundur karena merasa tidak cukup suara untuk menang dan menyeberang ke kubu Sendy.
Tersisa dua kandidat lagi membuat tim sukses kedua calon harus bekerja keras dan terus membangun lobi dari luar forum untuk mencari dukungan. Pada menit-menit sebelum pemilihan terjadi, beberapa cabang dari kubu Firmansyah menyeberang ke kubu Sendy. Pemungutan suara yang dimulai pukul 01.30 WIB dini hari, ternyata dimenangkan oleh Sendy setelah didukung oleh delapan cabang. Sedangkan Firmansyah akhirnya tidak mendapat suara setelah pendukungnya dari cabang Lhokseumawe memilih abstain akibat beberapa cabang membelot ke kubu Sendy sebelum pemilihan.
Sukseskan pemilu
Setelah meraih kemenangan, Sendy Majafara menegaskan, bahwa program pertama Badko HMI Aceh di bawah pimpinannya adalah menyukseskan Pemilu 2009. Dia mengajak semua kader HMI seluruh Aceh agar bersatu untuk mensosialisasikan gerakan pemilih cerdas kepada masyarakat. “Sebagai kader ummat dan organisasi independen, kita punya kewajiban untuk mencerdaskan masyarakat agar menjadi pemilih cerdas demi masa depan bangsa,” tegasnya usai pemilihan.
Sementara Ketua Umum demisioner Badko HMI Aceh, Amiruzzahri mengingatkan, kepada ketua terpilih agar mampu menjaga independensi organisasi HMI dalam Pemilu 2009. Karena banyak calon legislatif (caleg) daerah dan pusat dari berbagai partai politik merupakan alumni HMI. “HMI punya ribuan kader di Aceh, ini bisa menjadi alasan para Caleg dari alumni HMI untuk turun gunung menjelang pemilu. Sehingga perlu ketegasan ketua umum untuk menjaga independensi organisasi HMI,” ajaknya.
Seorang alumni HMI, Ampuh Devayan mengingatkan kader HMI agar kembali bersatu setelah pemilihan dan tetap menjaga independensi organisasi dalam Pemilu 2009. Sekarang, sebutnya, Badko HMI Aceh sudah terpilih pemimpin baru secara demokrastis dan menjadi kewajiban para kader untuk mendukung dan membantu sepenuhnya. “Kader HMI punya kekuatan karena ada ideologi yang membuatnya bersatu dalam keadaan apapun,” ujarnya yang hadir dalam pemilihan tersebut.(hd)
Harian Serambi Indonesia, 27 Maret 2009
salam yakusa
BalasHapusselamt ats terpilihnya kakanda sendy majafara sebagai ketum BADKO HMI Aceh,mengingat saya juga asal aceh tenggara tp kuliah di Sumut.
saya ingin bertnya apa aceh tenggara jg bisa dibuntuk HMI cab aceh tenggara?
se tau saya kampus di sana lumayan adae beberapa kampus dan mahasiswanya jg banyak,saya rasa untuk pembuntukan HMI cab agara sudah bisa..
tks
salam yakusa
aceh tenggara apa sudah ada HMI cab dsn?
BalasHapussalam yakusa
HMI cabang Tapaktuan sudah terbentuk....
BalasHapus