Galih Endradita M
HMI merupakan organisasi kemahasiswa Islam yang telah lama eksis. Sejak didirikan lebih dari setengah abad yang lalu, hari ini HMI telah melahirkan begitu banyak alumni yang berkiprah dalam berbagai sektor pemerintah dan non pemerintah
Tak heran rasanya, HMI menjadi sebuah metode komunikasi yang mendekatkan berbagai elit pimpinan pemerintah dan non pemerintah untuk saling bicara, mereka saling bicara bagaimana perjuangan mereka saat berada di HMI dan apa yang bisa mereka silaturahmikan hari ini dan besok. Dalam berbagai konteks hal ini adalah wajar adanya, sebuah ikatan kekerabatan yang tak akan pernah hilang walaupun telah lama meninggalkan organisasi HMI secara formal.Namun, bagaimana HMI hari ini ? HMI dalam pandangan penulis adalah sebuah organisasi yang lengkap dan dewasa secara struktural. Periode evolusi organisasi yang begitu lama telah melahirkan sebuah organisasi yang begitu kompleks karena HMI telah mampu menjawab banyak pertanyaan forma lorganisasi. Pertanyaan yang mendasar salah satunya HMI telah mampu menjawab makna idealisme mahasiswa dan makna profesionalisme mahasiswa. Kedua hal ini menunjukkan HMI telah melihat dua dimensi mata uang mahasiswa.Idealisme mahasiswa tentu berujung pada kesadaran HMI sebagai bagian anak bangsa dan anak umat yang mempunyai tanggungjawab memberikan andil terbaiknya dalam wilayah pemikiran dan gerakan mahasiswa yang berpihak pada kebenaran dan keadilan. Sedangkan dimensi profesional berujung pada penguatan kapasitas keilmuan yang diharapkan mampu melahirkan sosok profesional yang dapat memberikan inovasi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. Kedua dimensi inisaling bertautan dan tidak dapat dipisahkan, ibarat 2sisi mata uang logam.Ketika menilik makna ini, dan melahirkan pertanyaan.Maka HMI hari tetap pada wilayah ini ? Pada kesempatan yang lalu, muncul sebuah jargon yaitu HMI back to campus atau HMI kembali ke kampus. Apakah jargon ini muncul menyikapi kondisi hari ini bahwa HMI telah meninggalkan kampus dan memasuki sebuah wilayah yang bukan wilayah kemahasiswaan. Ini yang harus kita perjelas kembali.Secara pribadi saya tidak bersependapat manakala HMI back to campus dimaknai sebagai bagaimana HMI meraih posisi sebagai ketua senat mahasiswa atau ketua dewan mahasiswa dan presiden BEM. Posisi sebagai ketua Dewan ataupun Presiden BEM merupakan aktualisasi kader HMI secara personal, bukan aktualisasi diri HMI karena pada kajian apapun HMI merupakan organisasi ekstrakampus yang mempunyai kesetaraan dengan organisasi intra kampus. Apabila HMI mempunyai kepentingan menguasai struktural kampus maka tentulah HMI menempatkan dirinya lebih rendah dari organisasi intra kampus.Akan lebih elegan apabila makna HMI back to campus adalah bagaimana program kerja HMI Komisariat, HMI Cabang dan PB HMI hari bersinergis terhadap kebutuhan mahasiswa hari ini. Oleh karenanya perlu dibuka kembali apakah HMI mampu menjawab kebutuhan mahasiswahari ini.
Tak heran rasanya, HMI menjadi sebuah metode komunikasi yang mendekatkan berbagai elit pimpinan pemerintah dan non pemerintah untuk saling bicara, mereka saling bicara bagaimana perjuangan mereka saat berada di HMI dan apa yang bisa mereka silaturahmikan hari ini dan besok. Dalam berbagai konteks hal ini adalah wajar adanya, sebuah ikatan kekerabatan yang tak akan pernah hilang walaupun telah lama meninggalkan organisasi HMI secara formal.Namun, bagaimana HMI hari ini ? HMI dalam pandangan penulis adalah sebuah organisasi yang lengkap dan dewasa secara struktural. Periode evolusi organisasi yang begitu lama telah melahirkan sebuah organisasi yang begitu kompleks karena HMI telah mampu menjawab banyak pertanyaan forma lorganisasi. Pertanyaan yang mendasar salah satunya HMI telah mampu menjawab makna idealisme mahasiswa dan makna profesionalisme mahasiswa. Kedua hal ini menunjukkan HMI telah melihat dua dimensi mata uang mahasiswa.Idealisme mahasiswa tentu berujung pada kesadaran HMI sebagai bagian anak bangsa dan anak umat yang mempunyai tanggungjawab memberikan andil terbaiknya dalam wilayah pemikiran dan gerakan mahasiswa yang berpihak pada kebenaran dan keadilan. Sedangkan dimensi profesional berujung pada penguatan kapasitas keilmuan yang diharapkan mampu melahirkan sosok profesional yang dapat memberikan inovasi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. Kedua dimensi inisaling bertautan dan tidak dapat dipisahkan, ibarat 2sisi mata uang logam.Ketika menilik makna ini, dan melahirkan pertanyaan.Maka HMI hari tetap pada wilayah ini ? Pada kesempatan yang lalu, muncul sebuah jargon yaitu HMI back to campus atau HMI kembali ke kampus. Apakah jargon ini muncul menyikapi kondisi hari ini bahwa HMI telah meninggalkan kampus dan memasuki sebuah wilayah yang bukan wilayah kemahasiswaan. Ini yang harus kita perjelas kembali.Secara pribadi saya tidak bersependapat manakala HMI back to campus dimaknai sebagai bagaimana HMI meraih posisi sebagai ketua senat mahasiswa atau ketua dewan mahasiswa dan presiden BEM. Posisi sebagai ketua Dewan ataupun Presiden BEM merupakan aktualisasi kader HMI secara personal, bukan aktualisasi diri HMI karena pada kajian apapun HMI merupakan organisasi ekstrakampus yang mempunyai kesetaraan dengan organisasi intra kampus. Apabila HMI mempunyai kepentingan menguasai struktural kampus maka tentulah HMI menempatkan dirinya lebih rendah dari organisasi intra kampus.Akan lebih elegan apabila makna HMI back to campus adalah bagaimana program kerja HMI Komisariat, HMI Cabang dan PB HMI hari bersinergis terhadap kebutuhan mahasiswa hari ini. Oleh karenanya perlu dibuka kembali apakah HMI mampu menjawab kebutuhan mahasiswahari ini.
Bakornas LKMI PB HMI (pbhmi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kirimkan Komentar, kesan dan pesan anda untuk memjadi bahan agar situs ini makin baik kedepan...