Takengon – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Aceh Tengah menggelar kegiatan Bakti Sosial di Pemukiman Pameu, Kecamatan Rusip Antara. Bakti sosial yang akan berlangsung selama sepekan itu akan memetakan tiga program yakni, bidang pendidikan, kesehatan dan bakti lingkungan. Bupati Aceh Tengah dalam pidato tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten-II Setdakab Aceh Tengah, Sugeng, ST Kamis (20/9) di Gedung Pendari Takengon menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh HMI itu merupakan kegiatan positif yang perlu terus dipertahankan dan dikembangkan oleh kader dan pengurus HMI.
Bakti Sosial yang dilaksanakan HMI katanya merupakan salah satu bentuk idealisme perjuangan yang pernah dibangun oleh Lafran Pane dan kawan-kawan 60 tahun silam. Menurut dia, dihadapan para pengurus HMI Aceh Tengah kegiatan Bakti Sosial merupakan wadah bagi kader-kader HMI yang dapat memberikan bekal dalam kiprahnya di dunia kampus maupun kehidupan bermasyarakat. Karena sebagai mahasiswa setiap kader HMI dituntut untuk peka terhadap perkembangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Kepada segenap anggota HMI Cabang Aceh Tengah, bupati meminta agar organisasi itu dapat terus mengembangkan tradisi intlektualisme yang telah mewarnai gerakan HMI selama 60 tahun.
Dengan mengembangkan tradisi ini orang nomor satu di Aceh Tengah itu merasa yakin HMI akan berkiprah lebih banyak lagi di tengah masyarakat. Sejalan dengan Bakti Sosial yang akan digelar itu, bupati juga menekankan agar HMI dapat menunjukkan bahwa kader HMI yang notabene mahasiswa bukan hanya menyuarakan lewat media – media demonstran atau aksi. Tapi mahasiswa pun bisa belajar mengabdikan dirinya bersosialisasi dengan masyarakat.
Hampir senada dengan Bupati Aceh Tengah juga diungkapkan oleh Badko HMI Aceh Amiruzzahri . Bakti sosial yang dilakukan oleh HMI itu merupakan wadah pengabdian kader HMI dalam rangka mengembalikan kader-kader HMI ke tengah-tengah umat. Setidaknya klader-kader HMI dapat melihat langsung kondisi umat terutama di kawasan terpencil. Adanya Bakti Sosial ini katanya diharapkan adanya kontribusi dan manfaat yang dirasakan masyarakat. Dari pengalaman kata Amiruzzahri, masyarakat yang hidup di daerah terpencil sangat membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Bidang-bidang yang perlu mendapat perhatian itu seperti bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat yang jauh dari standar kesejahteraan. Persoalan yang dihadapi masyarakat di kawasan terpencil itu tambahnya telah dirangkum melalui curah pikiran masyarakat serta menjadi point rekomendasi yang akan disampaikan HMI kepada semua pihak yang berwenang membebaskan daerah terisolir itu.
Sumber : (www.gayolinge.com/ashaf)
Tanggal 20/09/07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kirimkan Komentar, kesan dan pesan anda untuk memjadi bahan agar situs ini makin baik kedepan...