Sabtu, 17 September 2005. JAKARTA - Wapres Jusuf Kalla meminta organisasi dan kader-kader Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI) turut menjadi aktor pembangunan dan tidak sekadar berperan sebagai kritikus saja.
Saat menghadiri resepsi HUT ke-39 KAHMI di Jakarta, Kamis (15/9) malam, Jusuf Kalla menyatakan KAHMI merupakan organisasi besar dengan kader-kader intelektual yang banyak tersebar di berbagai lapisan masyarakat.
Wapres kemudian mencontohkan peran kader-kader KAHMI dalam proses perundingan damai antara GAM dengan Pemerintah Indonesia yang sukses dan ditandatangani di Helsinki beberapa waktu lalu.
Dalam proses perundingan itu, delegasi pemerintah, yakni Menkominfo Sofyan Djalil dan Menkum dan HAM Hamid Awaluddin merupakan anggota KAHMI dan perwakilan GAM, Malik Mahmud, juga pernah menjadi pengurus di Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut. Oleh karena itu, menurut Wapres, keberhasilan mencapai titik temu dalam perundingan damai itu tidak lepas dari peran anggota-anggota KAHMI. Lebih lanjut Wapres mengingatkan organisasi itu agar mengoptimalkan peranannya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat karena potensi kader-kader KAHMI sangat besar dan tersebar di mana-mana.
Dalam acara yang bertema "Meningkatkan solidaritas sosial, nasionalisme Indonesia dan globalisme" itu, Wapres tampak didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla.
Sejumlah undangan yang hadir di antaranya Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, Wakil Ketua MPR AM Fatwa, mantan Ketua ICMI Ahmad Tirto Sudiro, Menteri Kehutanan MS Kaban, Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, serta para mantan ketua HMI, termasuk mantan Ketua DPR Akbar Tandjung. (Victor AS/Ant)
Sumber : http://www.suarakarya-online.com/
02 Oktober 2007
Juru Runding GAM, Malik Mahmud, Mantan Pengurus Badko HMI Sumatera Utara.
Wapres Minta KAHMI Tak Sekadar Kritik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kirimkan Komentar, kesan dan pesan anda untuk memjadi bahan agar situs ini makin baik kedepan...