15 Mei 2008

BADKO HMI ACEH ; TOLAK KENAIKAN BBM DAN HENTIKAN PENIMBUNAN BBM

Rencana kenaikan harga BBM sebesar 30% pada awal Juni 2008 mendatang adalah sebuah kebijakan dzalim, kebijakan SBY-JK akan menambah kesengsaraan rakyat. Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Aceh menilai bahwa SBY-JK telah ingkar janji, presiden SBY pernah menyatakan untuk tidak terlalu cepat menaikkan harga BBM. Karena langkah pemerintah ini akan memicu kenaikan harga barang dan jasa, dimana rakyat akan bertambah sengsara, padahal krisis selama ini memang telah membuat rakyat semakin menderita.

Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Aceh menilai rencana pemerintah memberikan kompensasi kepada rakyat melalui dana kompensasi berupa BLT plus yang akan diberikan tidaklah bakal mencukupi untuk mengganti penderitaan rakyat banyak akibat kenaikan BBM itu. Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Aceh menilai kebijakan kenaikan BBM ini justru akan menambah orang miskin di Indonesia.

Selanjutnya, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Aceh mengharapkan dalam Menyingkapi dampak dari rencana kenaikan BBM yang telah menyebabkan kenaikan harga sembako dan terjadinya kasus-kasus penimbunan BBM oleh pihak-pihak yang ingin meraup keuntungan besar dari kenaikan BBM tersebut maka Badko HMI Aceh menegaskan Bahwa :
  1. Perbuatan menimbun barang atau BBM adalah perbuatan haram dalam Islam dan termasuk kategori riba.
  2. Meminta kepada pelaku atau yang berencana melakukan penimbunan barang dan BBM demi memperoleh keuntungan besar untuk menghentikan perbuatannya, karena bertentangan dengan hukum Negara dan Agama, apalagi kegiatan tersebut dilakukan di serambi Mekah yang nota benenya melaksanakan syari’at islam
  3. Penimbunan BBM menyebabkan kelangkaan barang atau BBM, sehingga meroketnya harga barang dan BBM, perbuatan tersebut jelas-jelas merugikan masyarakat umum.
  4. Mendukung upaya aparat penegak hukum untuk menangkap pelaku penimbun Barang dan BBM serta berupaya untuk terus memburu penimbun sampai kepelosok desa.
  5. Meminta kepada pemerintah untuk bertanggung jawab atas rencana yang menaikkan BBM yang menyebabkan keresahan masyarakat dan meroketnya harga barang di pasar akibat kebijakan tersebut, melalui pengendalian harga barang di pasar-pasar rakyat.

Demikian beberapa harapan kami, semoga dapat mengetuk hati semua pihak yang masih perduli dengan nasib ekonomi rakyat.

Banda Aceh 15 Mei 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kirimkan Komentar, kesan dan pesan anda untuk memjadi bahan agar situs ini makin baik kedepan...